Ditapis dengan
Pemikiran al Ghazali tentang ghurur dalam kitab al Kasyf wa al Tabyien :
Pemaknaan ghurur secara etimologis bisa diartikan segala sesuatu yang menipu dan membujuk manusia baik berupa harta, kedudukan, syahwat [dorongan hawa nafsu]. Untuk menangkis ghurur, maka dapat dilakukan dengan dua pendekatan; 1) pembenaran iman [tasdiqbi al iman]; pendekatan ansich pembenaran iman adalah membenarkan [menjustifikasi] segala pesan yang termuat dalam firman Allah, Dengan pembenar…
- Edisi
- ParamediaVIII, No. 2, April 2007138-157
- ISBN/ISSN
- -
- Deskripsi Fisik
- -
- Judul Seri
- -
- No. Panggil
- J 2X0/4 Par
Pemikiran al Ghazali tentang ghurur dalam kitab al Kasyf wa al Tabyien :
Pemaknaan ghurur secara etimologis bisa diartikan segala sesuatu yang menipu dan membujuk manusia baik berupa harta, kedudukan, syahwat [dorongan hawa nafsu]. Untuk menangkis ghurur, maka dapat dilakukan dengan dua pendekatan; 1) pembenaran iman [tasdiqbi al iman]; pendekatan ansich pembenaran iman adalah membenarkan [menjustifikasi] segala pesan yang termuat dalam firman Allah, Dengan pembenar…
- Edisi
- ParamediaVIII, No. 2, April 2007138-157
- ISBN/ISSN
- -
- Deskripsi Fisik
- -
- Judul Seri
- -
- No. Panggil
- J 2X0/4 Par
Pemikiran al Ghazali tentang ghurur dalam kitab al Kasyf wa al Tabyien :
Pemaknaan ghurur secara etimologis bisa diartikan segala sesuatu yang menipu dan membujuk manusia baik berupa harta, kedudukan, syahwat [dorongan hawa nafsu]. Untuk menangkis ghurur, maka dapat dilakukan dengan dua pendekatan; 1) pembenaran iman [tasdiqbi al iman]; pendekatan ansich pembenaran iman adalah membenarkan [menjustifikasi] segala pesan yang termuat dalam firman Allah, Dengan pembenar…
- Edisi
- ParamediaVIII, No. 2, April 2007138-157
- ISBN/ISSN
- -
- Deskripsi Fisik
- -
- Judul Seri
- -
- No. Panggil
- J 2X0/4 Par
Rekonstruksi epistemologi Burhani : penyelarasan metodologi dalam perspektif …
Epistimologi Islam sebagai wilayah diskursus filsafat mencakup dua pendekatan genetivus subyectivis bagi titik tolak berfikir dan genetivus obyectivus, menempatkan filsafat pengetahuan sebagai objek yang membicarakan Islam sebagai objek kajian. syur.
- Edisi
- IAIN Sunan Ampel17, Oktober - Desember, 1999, Pusa
- ISBN/ISSN
- -
- Deskripsi Fisik
- -
- Judul Seri
- -
- No. Panggil
- J 2X7.3/3 Iai
Pola relasional dalam membaca teks menurut al Jabiri : perspektif metodologis…
Kritik nalar al Jabiri lebih diarahkan pada kritik epistemologis. Dalam kritiknya, ia banyak mengkonsentrasikan analisisnya pada proses-proses historis yang memungkinkan terbentuknya nalar bayani (dialektis), burhani (demonstratif), dan irfani (gronis), termasuk interaksi antara ketiga nalar tersebut. Namun, pada akhirnya, ia mengambil kesimpulan bahwa nalar yang kita terima saat ini dan yang d…
- Edisi
- Menara Tebuireng1, Nomer 2, Tahun 1, Maret 200547-
- ISBN/ISSN
- -
- Deskripsi Fisik
- -
- Judul Seri
- -
- No. Panggil
- J 2X0/24 Men
Titik temu epistemologi Barat dan Islam :
Beside ontology and oxiology, the object of philosophy of science is epistemology that discusses the truth of, the method of finding, and the reality of science. In epistemology, there are many schools discussing the process of finding the truth of science, such as, rationalism, empiricism, criticism, phenomenology, positivism, pragmatism etc. In the trilogy of Islamic teachings, that is, iman …
- Edisi
- Ulul Albab10, Nomor 1, 200985-106
- ISBN/ISSN
- -
- Deskripsi Fisik
- -
- Judul Seri
- -
- No. Panggil
- J 2X7.4 Ulu
Karya Umum 
Filsafat 
Agama 
Ilmu-ilmu Sosial 
Bahasa 
Ilmu-ilmu Murni 
Ilmu-ilmu Terapan 
Kesenian, Hiburan, dan Olahraga 
Kesusastraan 
Geografi dan Sejarah