Tulisan hendak menelaah tradisi sharah dan hashiyah dalam tradisi intelektual fiqh, khususnya dalam konteks Madhab Shafi'i. Kajian ini cukup menarik, karena tradisi yang berlangsung pada era keterpakuan tekstual ini diklaim sebagai biang" kejumudan dan stagnasi nalar fiqh. Sementara Nurcholish menyebutnya sebagai pseudo-ilmiah [aktivitas ilmiah yang bersifat semu]. Terlepas dari penilaian di atas
Tulisan hendak menelaah tradisi sharah dan hashiyah dalam tradisi intelektual fiqh, khususnya dalam konteks Madhab Shafi'i. Kajian ini cukup menarik, karena tradisi yang berlangsung pada era keterpakuan tekstual ini diklaim sebagai biang" kejumudan dan stagnasi nalar fiqh. Sementara Nurcholish menyebutnya sebagai pseudo-ilmiah [aktivitas ilmiah yang bersifat semu]. Terlepas dari penilaian di atas