Substansi ilmu secara ontologis berupa kebenaran rasional empirik tersebut secara epistimologis perlu dapat dibuktikan oleh siapapun dan kapanpun. Kebenaran rasional empirik yang dimasa-masa lalu dituntut obyektif, dituntut netral [yang gemanya masih tersisa dimasa kini] kini secara aksiologis telah mulai bergeser pada perlunya kebenaran rasional empirik yang berorentasi pada waltanschaung pada…
Intisari filsafat adalah berfikir secara sistematik dan metodik atas dasar realita empirik inderawi, terikat dimensi ruang dan waktu.Dalam epistimologi ada dua aliran.Pertama, rasionalisme atau idealisme (ma'quliyah), yang menekankan pentingnya peran akal, ide, category, dan form, sebagai sumber ilomu pengetahuan.Kedua, empirisme atau realisme (mawaqi'iyah), yang lebih menekankan peran pengalam…
Sayr al Salikin karya monumental al Palimbani membuat gagasan pemikirannya yang progresif termasuk tentang Tuhan. Al Palimbani memberikan gagasan teoritis tentang ide mamahami realitas Tuhan dalam bingkai pemikiran tasawufnya. Inilah kemasan dari konsepsi ketuhanan al Palimbani.het.
Hasrat memurnikan Islam acapkali menggiring pada ketidak mampuan untuk melihat kearifan yang terkandung dalam tradisi lokal. Ini disebabkan pada satu pandangan bahwa kebenaran Islam adalah satu satunya dan diluar itu tidak ada. Pandangan ini memaknai kebenaran Islam lokal. Yang ada adalah Islam universal dalam pengertian Islam Arab. Tak ayal, pandangan ini lantas membawa kepada ketidakmungkinan…
talking about Islam, must be talking about Islamic law. Why? Because Islamic law is a important and significance segmen of Islam. Nobody can understand Islamic perfectly without undestanding about Islamic law. According to moslem, Islam [based on Qur'an and sunnah] is the one of revealed religion whose has a comprehensif and perfect reference. Every thing is covered and explaned by them. It mea…
Sejarah peradaban manusia selalu diawali dengan berbagai pemikiran dari para ilmuan dan filosof sebagai representasi dari kegelisahan terhadap situasi yang ada. Kemudian lahirlah sejumlah pemikiran cerdas yang mempertanyakan suatu kebenaran yang selama ini diterima begitu saja menuju progresifitas peradaban kemanusiaan. Hampir segenap bangunan peradaban modern selalu meletakkan manusia sebagai …
Epistimologi Islam sebagai wilayah diskursus filsafat mencakup dua pendekatan genetivus subyectivis bagi titik tolak berfikir dan genetivus obyectivus, menempatkan filsafat pengetahuan sebagai objek yang membicarakan Islam sebagai objek kajian. syur.
Berbagai problem epistimologi yang dirasakan oleh para ilmuan muslim belakangan ini adalah belum diakuinya secara teoritas gagasan-gagasan maupun pandangan mereka dikancah keilmuan. Pandangan yang muncul masih sebatas dianggap sebagai konsep dan belum pada tingkat pengakuan teoritis. Pandangan yang diinspirasi oleh teks, baik wahyu maupun sunnah acapkali dinilai sebagai dokma, yaitu nalar keaga…