The article discusses gender issue which has still become a global discourse within 21st century. The discourse will always become an actual issue as it constantly emerges from women and community's conciousness who find strategic discrepancy and injustice, in regard with the relation between men and women, in which they might lead to relational discrimination, subordination, stereotype, and in…
This article will explore the similarities and differences between women with conceptually men voiced by Amina Wadud and Riffat Hasan. An important point that can be drawn from this is Amina Wadud thinking that he wants to dismantle the old thinking or even myths caused by biased interpreta-tion of the reconstruction methodology patriarchy through his commentary. Because it is not really in lin…
Pendekatan hermeneutika hukum dapat sebagai upaya membangun pnafsiran hukum yang komprehensif, sehingga kontruksi hukum tidak terjebak pada penafsiran teks semata sebagaimana selama ini cenderung dilakukan oleh hakim dalam memutus perkara yang berkaitan dengan perempuan khususnya sebagai korban sehingga kurang memberikan keadilan gender. Pendekatan hermeneutika hukum mempertimbangkan keterka…
Tulisan ini menkaji studi Hukum Perkawinan Islam dengan pendekatan gender, Hukum Perkawinan Islam sebagai mata kuliah wajib yang diajarkan di Fakultas Syari'ah, masih cebderung merujuk kepada madzhab klasik. UU Perkawinan Nomor 1 tahun 1974, dan Kompilasi Hukum Islam. Dengan Perkembangan zaman dan adanya pembaruan pemikiran hukum islam. perlu dikaji lebih mendalam materi hukum Perkawinan dengan…
NIM: E03399143. Bibliografi hlm 91-93.
This article analyses a strategy of Nasyiatul Aisyiatul Aisyiyah,a youth Muslim women organization, in developing its ideology and the importance of gender in the reign of New Order Indonesia ( 1966-1998). In the name of Political stability, the new Order applied a tight political control towards mass-religious based organizations and tried to minimize their militancy by forming new women's mov…
[Semakin menguatnya dukungan terhadap partai Islam memicu kecurigaan public, yang mempertanyakan apakah partisipasi kalangan islamis delam demokrasi procedural menjamin komitmen mereka bagi tegaknya demokrasi substansial, demokrasi yang menyatakan kesetaraan bagi semua orang tanpa terkecuali. Sebenarnya , agenda politik gender yang didengungkan oleh kalangan islamis tidak bias dilepaskan dari p…